Selasa, 27 Desember 2016

Malam dan Impian

Deburan ombak, wangi tanah setelah hujan, gemercik aliran air sungai, lonceng sepeda, suara burung kecil pemakan padi yg membuat lonceng para petani bersautan. Gue suka ketenangan itu, untuk mengurangi stimulus yg terlalu banyak dari luar, ketenangan yg memberi gue energi simpanan untuk memulai segala aktivitas dan mimpi-mimpi yg gue sendiri gak pernah tau kapan jadi nyata.

Gue dengerin lagunya Banda Neira di spotify, judulnya Berjalan Lebih Jauh.Gue jadi keinget pernah baca karya trilogi nya A.Fuadi, di salah satu seri nya si tokoh Alif ngasih wejangan ke temen-temennya kalau kalian ingin memenangkan sesuatu ya harus going to the extra miles

Sederhananya, ketika kita ingin meraih sesuatu harus going to the extra miles kalau orang lain bisa berlari sejauh satu kilometer, lo bisa lari sepuluh kilometer. Intinya ketika ingin meraih mimpi-mimpi kita, caranya dengan melakukan lebih banyak daripada kebanyakan orang, kalau lo pengen pinter ya lo harus belajar lebih banyak dari kebanyakan orang, kalau lo ingin juara olimpiade olahraga ya lo harus sering- sering berlatih. Dengan melakukan lebih banyak dari orang lain, maka kita juga akan dapetin sesuatu yg gak di dapetin sama orang lain itu.

going to the extra miles ya.....



Curhat Rada Serius

Obviously, setelah bertemu dengan beberapa teman yg udh mulai bekerja dan memulai usaha, walaupun jualannya kecil jadi ngerasa minder "gue hidupnya kok gini-gini aja ya" mereka udh memulai menabung buat hidup mereka, lah gue masih aja riweh sama kuliah, masih subsidi dari emak, terlepas gue pernah jualan yg hasilnya emang lumayan dan cukup memberi pengalaman, bahwa nyari duit emang susah serta menyadarkan kalau hidup itu bukan hanya tentang nge hedon doang

Mereka yg gue lihat juga jadi lebih dewasa dan realistis sama kehidupan ini beda banget sama beberapa temen kuliah gue yg kayaknya ribet bgt jadi org, UAS aja nih ya udh kayak org paling susah di dunia ini, ahelahh gue UAS aja juga masih bisa jalan-jalan coy (dan tetep belajar pastinya)  jangan kek org susah deh

Nowadays, akhirnya gue sadar bahwa plan hidup yg udh gue susun itu sifatnya masih short term banget, for example habis lulus di Undip ini lanjut ambil ekstensi di Admis Fiskal UI habis itu ambil S2 di Belanda dan bla..bla..blaa ya sebatas gitu doang nothing special, sedangkan mereka itu udh cukup jelas visi kedepannya mau nabung buat berangkatin Umroh org tuanya lah, denger cerita Ulfa juga kemarin kalau dia udh mulai nyicil tanah dari hasil kerjanya sendiri, apalagi baru seminggu lalu dateng ke nikahan temen - tambah ngenes kan ???  (kalau masalah jodoh, gak bisa maksa dan dipaksaain)

Sekarang cuma bisa mensyukuri apa yg emang Allah udh kasih, ngejalanin apa yg udh jadi Rules hidup gue, sekali lagi terlepas gue habis galau dengan hidup gue sendiri. Jadi keinget nasihat Ust Emir, "Fa'aina tadzhabun ?" intinya lo hidup di dunia ini mau kemana ? bagi remaja galau kayak gue sekarang ini, yah banyakin sholat dan berdoa semoga hidup kita baik kedepannya selama kita ngejalanin sesuatu yg baik InshaAllah hasilnya juga baik sesuai dgn effort yg udh kita keluarin...Aminnn

Minggu, 25 Desember 2016

Ngomongin Kamera

Hallo Assalamualaikum, latar belakang nulis ini adalah, bukan cuma sekali gue dapet pertanyaan tentang kamera, apa yg seharusnya gue beli ya jar ? atau merk apa yg sebaiknya gue beli ? atau kamera apa yg hasil gambarnya bagus ? cukup banyak yg menyanyakan hal semacam itu ke gue, ditambah lagi di instagram juga lumayan banyak yg comment atau massage ke gue pribadi untuk menanyakan kamera apa yg gue pakai, dibawah ini salah satunya








duh seketika gue berasa seperti travel blogger atau travel instagrammer dapet pertanyaan tentang kamera yg punya kolerasi sama hasil gambar menawan. Jelas dong gue gak mungkin jawabin secara detail satu per satu, kadang jg ada yg gak gue bales karena gue gak mau sembarangan jawabnya dan pasti jawabnya panjang.... mumpung ada waktu libur dan luang sembari nunggu keberangkatan ke singapura, akhirnya ke ide buat tulisan ini


Baiklah, gue akan membahas tentang kamera lebih lanjut sepengetahuan gue (gak ngasal pastinya) kalian juga bisa baca blog para fotografer yg sering ngasih ulasan tentang kamera (biasanya bahasanya terlalu akademis untuk awam) , tapi kali ini gue buat tulisan dengan memposisikan sudut pandang gue sebagai awam yg ingin mencoba mengenal lebih dalam tentang kamera. Gue akan membaginya dalam beberapa termin biar mudeng dan bertahap, mengenai kamera itu sendiri, sensor dan lensa.

Harga kamera biasanya berbanding lurus dengan kualitas

Istilah jawanya rego gowo rupo atau ada harga ada rupa, biasanya kamera yg di pasarkan dengan harga mahal itu ada dua kemungkinan : pertama kamera itu baru di rilis dan kedua kamera itu punya spesifikasi serta bahan atau bodi yg kokoh. 

Gue adalah org yg tidak terlalu kemakan marketing perusahaan kamera dengan menambahkan segmentasi kamera entry level, kamera middle level atau apalah. Menurut gue semua kamera itu bagus tergantung who man behind the gun alias siapa yg memakainya. Balik lagi sih lo butuh kamera itu buat apa ? kalau cuma buat selfie doang mah gausah beli yg ampe puluhan juta coy mubadzir, kamera yg dipakai oleh fotografer National Geographic pasti mahal karena memang kameranya di design sedemikian rupa untuk memungkinkan bekerja di cuaca ekstream, biasanya bodi kameranya kokoh dengan weathershield atau dilengkapi dengan fitur 5 axis stabilization, wkwk ngerti kagak lo coy apa itu 5 axis stabilization ? search sendiri aja ya...intinya fitur ini memungkinkan kalian bisa memotret tanpa menggunakan tripod sehingga gambar yg lo hasilkan gak nge blur kayak hidup gue #lah #kok fitur ini menjaga keseimbangan kamera walaupun lo motret dengan banyak gerak.

Jenis sensor dan jenis kamera

Dari pengamatan gue pribadi, harga sebuah kamera bukan ditentukan dari produsen kamera itu, tetapi dari sensor apa yg digunakan. Oke gue akan mencoba menjelaskan dengan detail mengapa sensor itu menurut gue adalah faktor yg paling besar untuk menentukan kamera itu mahal atau tidak, semakin besar ukuran sensornya semakin mahal pula harga kamera tersebut. Oke gue buat analogi ya, sensor diibaratkan wadah, semakin besar wadahnya maka semakin banyak pula dia bisa menampung air, sederhanya semakin besar sensornya semakin banyak pula ia menerima cahaya yg akan mempengaruhi kualitas gambar....mudeng ?
Sensor pada kamera itu sendiri yg gue tau ada beberapa jenisnya dan ukurannya, ada sensor CCD (ini gue gak tau bentuknya gimana, gue cuma tau karena tutor di PRISMA ngajarin gue ini) dan ada sensor CMOS (yg banyak digunakan pada kamera saat ini) ada juga kamera Medium Format seperti dibawah ini 


Jual ginjal dulu ya gue :'



Adapun ukuran sensor yaitu Full Frame dan sensor crop factor seperti APS-H, APSC, MFT, 1’’ dsb (sebenernya masih banyak sih, tapi gue masukin yg umum aja dan yg paling banyak di pasaran sekarang ini) gue kasih sedikit gambarannya dibawah ini yakk


Macam-macam ukuran sensor



Inget ya biasanya semakin lebar sensornya semakin mahal juga harga kameranya, BUKAN SEMATA-MATA SEMAKIN TINGGI PIXEL NYA (walaupun pixel juga mempengaruhi) memang tidak selalu sih, karena kita harus melihat juga fitur tambahan apa yg dibawanya dan bahan bodi nya (dari plastik atau magnesium alloy).

Untuk jenis kamera sendiri menurut gue untuk sekarang cuma ada dua jenis yg awarded untuk dibeli yaitu DSRL atau Mirrorless. Jd apakah perbedaanya ?? perbedaanya ada di cermin di belakang lensa, kalau DSRL masih ada cermin nya gitu yg berfungsi untuk memantulkan objek yg ditangkap oleh lensa dan dipantulkan ke sensor, kalau Mirrorles lebih sederhana yaitu dengan memantulkan objek yg ditangkap lensa langsung ke sensor nya. Mirrorless sudah lebih sederhana mekanismenya, itulah mengapa lebih mungil daripada DSRL karena sudah menggunakan sensor elektronik, itu pula mungkin sebabnya baterai pada kamera jenis ini cepat banget habis hiks

Tentang Lensa

Gue pengen ngejelasin tentang lensa panjanggggg banget, tapi gue bingung nulisnya dan kalau gue pakai bahasa huba huba gue takut lo pada gak ngerti apa yg gue omongin, hemmm gini deh lensa menurut gue adalah faktor yg sangat-sangat penting untuk menentukan kualitas gambar, harga lensa juga biasanya lebih mahal atau setidaknya sama dengan harga sebuah kamera, itu karena di tentukan oleh focal lenght dan seberapa banyaknya fragmen-fragmen tipis penyusun optik pada lensa tersebut, nah lo ngerti gak lo ? Oke gini deh intinya kalau lo suka foto bokeh seperti gue, maka beli lah lensa bukaan lebar (diafragma 1.8) yg biasanya ada di lensa fix alias zoom nya pakai kaki, kalau lo suka foto pemandangan belilah lensa wide atau lensa fish eye (biasanya focal lenght nya dimulai dari angka 8mm dst), kalau lo suka fotoin org buat candid maka belilah lensa tele (biasanya focal lenght nya dimulai dari 55mm dst)

Bagaimana ? udah sedikit ngerti kan ?


Kamera Apakah yang gue Pakai ??



Ini kamera yg gue bawa kemanapun gue pergi



Yupp, gue pakai Samsung NX300M, gak ada alasan khusus sih tapi menurut gue kamera jenis ini cukup mumpuni (sensornya APS-C CMOS) bodinya pun terbuat dari magnesium alloy, fiturnya juga lumayan lengkap seperti touch screen dan Wifi connected. Selain itu si Samsung ini menurut gue juga awarded untuk dibeli karena harganya terjangkau, bisa dibilang Samsung adalah pelopor Mirrorless terjangkau disaat Mirrorless harganya lebay, pada saat itu gue beli kisaran 8 jt rupiah

Gue juga cukup sering memasangkan kamera ini dengan lensa fix 45 mm yg harganya hampir sama seperti kameranya, kalian bisa lihat hasilnya di Instagram gue 


Lensa favorit




Kesimpulannya adalah, kamera apa yg sekarang mau lo beli menurut gue udh cukup baik mengingat semakin banyak nya brand-brand yg ada di pasaran saat ini, itu artinya yg diuntungkan adalah konsumen karena mereka selalu bersaing, otomatis produsen akan meningkatkan kualitas produk yg dihasilkannya, sesuaikan budget dan kebutuhan ya

Balik lagi kata-kata gue diatas who’s man behind the gun, gue akuin fotografi adalah hobi yg mahal, apalagi ditambah kreatifitas dan pengalaman...sering-seringlah berlatih yaa

Semoga tulisan gue bermanfaat dan sedikit memberi gambaran buat kalian, yah walaupun ngetiknya sambil ngantuk-ngantuk

bye ~




Sabtu, 24 Desember 2016

Dua Ribu Enam Belas dan Resolusi Setelahnya

Nggak terasa tahun segera berganti, waktu adalah hal yang emang kita gak punya kuasa untuk menahannya apalagi memutarnya untuk kembali lagi (lah mulai baper). Gak ada hal istimewa sih buat dirayain di tahun baru nanti, yah setiap orang punya caranya sendiri-sendiri. Balik lagi gue gak bisa memaksakan sudut pandang gue ke orang lain dan berharap orang lain itu ngikutin dan menerima cara yang selama ini gue anut.

Menurut gue yg berdasarkan sabda Rasulullah, bahwa tahun yg akan kita hadapi setelahnya (2017) tidak lebih baik daripada (2016) yg udh kita lalui ini, bukan secara fisik sih semua berubah jadi buruk, tetapi secara kualitas, mentalitas dan moralitas manusianya, artinya kualitas hidup khususnya menyangkut kemanusiaan akan semakin buruk. Jadinya gue memutuskan untuk menggunakan waktu yg ada untuk merenung, merenung kedalam diri gue sendiri apa hal baik dan hal buruk, termasuk  yg udh gue sengaja maupun yang tidak, yg udh pernah gue lakuin, agar tidak terulang dan terulang lagi di tahun yg akan datang, yah berusaha menjadi orang yg cerdas dengan tidak mengulangi kesalahan yg itu-itu aja sih.

Oke gue bakal sedikit me review pengalaman apa aja yg udh gue dapetin di tahun 2016, pertama di tahun ini gue berhasil mewujudkan obsesi pribadi gue terhadap nilai yg baik di bidang pendidikan, itu udh gue wujudkan dengan IP gue hampir sempurna, semuanya mata kuliah dapet nilai A, kecuali satu mata kuliah doang yg dapet B, awal tahun yg cukup menyenangkan dan ngebuat gue terus termotivasi. Di tahun ini juga gue kehilangan eyang putri yg teramat gue sayangi, meninggal di penghujung tahun 2015 dan sedihnya ampe kerasa di awal tahun 2016.

Gue bukannya lebay ya coy tapi beneran gue sayang banget sama eyang putri gue ini, ampe gue ngetik kata “eyang putri” pun dengan meneteskan air mata karena beliau ngajari banyak hal banget tentang kehidupan ini, yg gue dulu gak ngerti apa yg beliau omongin dan baru ngeh sekarang, sedihnya gue belum sempet bales apa-apa, eyang yg selalu ngajari gue tentang perjuangan, singkat cerita beliau harus berhenti kuliah saat itu di jogja dan meninggalkan kehidupan dunia nya, karena beliau terlahir dari saudagar tanah kaya untuk mengabdikan dirinya menjadi Muballighot (sebutan guru ngaji perempuan) untuk mengajar anak-anak di Jombang belajar membaca Al-Qur’an yg akhirnya hijrah dan menetap di Jombang sampai akhir hayatnya.

Eyang putri yg sangat kuat, bayangin aja coy eyang putri gue anaknya 11 (Mama gue anak ke-8) dan beliau itu istri pertama yg ditinggal poligami (kakek gue poligami istrinya 4) harus berjuang mati-matian buat ngehidupin sebelas kepala yg dia berusaha mandiri agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, eyang putri yg ngajari gue main piano. Terimakasih ya yang, Alhamdulillahijazakillahukhoiro semoga engkau disana dikumpulkan bersama orang-orang sholeh yg mati syahid dalam perjuangan agama Allah :'(


Masih sempet nemenin saat-saat kritisnya, jadi foto terakhir kami bersama ( maaf beliau berjilbab, tapi karena sedang dirawat jadi jilbabnya dilepas )




In memoriam Eyang Putri


Baiklah kita lanjut, di tahun 2016 ini juga gue semakin sadar tentang pentingnya berorganisasi dan mempunyai komitmen di dalam sebuah organisasi. Oke gue akui dulu pas SMA gue sangat aktif dalam kegiatan organisasi apapun, terlebih yg berbau seni khususnya fotografi dan harus gue akui juga bahwa benefit nya banyak banget ! tapi entah mengapa pas kuliah gue jadi malessss banget walaupun gue udh bergabung dalam lembaga pers mahasiswa di kampus gue, sampai setahun gue ilang-ilangan sampai semua jobdesk yg udh diamanahkan ke gue sama sekali gak pernah gue kerjain #parah bisa dibilang saat itu gue semu antara ada dan tiada.




Temen organisasi pas di SMA



Dan gue ada pada kesimpulan “gue ilang-ilangan gini, tapi mereka tuh terus follow up gue, terus nganggep gue ada dan bagian dari organisasi itu“  walaupun gue pada saat itu gak peduli sedikitpun, nowadays gue sadar bahwa yg butuh untuk berkembang itu ya gue sendiri, gue berusaha mencoba memposisikan diri gue sebagai org yg selalu meng follow up org yg gak pernah kelihatan di sebuah organisasi (ya gue sendiri pada saat itu), ternyata mereka adalah org yg care agar kita mau belajar di dalam organisasi itu. Seketika itu gue malu dengan diri gue sendiri #MaafkanAkuYangDulu FYI gue masih gabung dengan organisasi ini ampe detik ini.


Temen-temen di organisasi kampus, yg ternyata emang baik-baik


Di tahun ini gue di percaya menjadi ketua panitia sebuah acara yg cukup besar di kampus gue ( khususnya fakultas) yg diselenggarakan oleh organisasi gue sendiri, singkatnya acara ini diselenggarakan di gedung gubernuran jawa tengah dengan mengundang para tokoh yg berkompeten di bidangnya untuk menjadi pembicara di acara gue itu, termasuk yg jadi pembicara saat itu adalah artis ibu kota Christian Sugiono, istilah jawa nya itu Jer Basuki Mawa Bea  segala sesuatu itu harus ada biayanya termasuk ngadain acara gue ini, sedangkan masalah utamanya pasti ada di dana, tapi Alhamdulillah semua bisa di cover dengan uang sponsor dari PLN Peduli dan OJK  #terimakasih  *kali aja staffnya ada yg baca, tahun depan ngasih sponsor lagi deh* #aminnn


Gue bagai itik buruk rupa dan Christian angsanya :"



Gue bersyukur Allah udh ngasih kesempatan gue untuk belajar disini, bersama orang-orang baik, belajar nge handle emosi gue sendiri, belajar deal with other yang gue tahu kadang kita gak sependapat...pokoknya gue banyak belajar, makasih ya team terbaikku, barangkali aja kalian baca tulisan gue, maafkan segala kesalahan selama ini, asal kalian tahu gue berusaha jadi yg terbaik, yah walaupun kurang kurang dan jauh dari kata sempurna :'(


Best team ever !


Sekarang gue mau nulisin beberapa resolusi pribadi gue untuk menjadi lebih baik di tahun 2017 :

  1. Gue mau jadi pribadi yg talk less do more, ngelakuin segala sesuatunya dengan realistis dan difikirin mateng-mateng
  2. Gue mau lebih jujur terhadap diri gue sendiri
  3. Gue mau jadi orang yg cuek terhadap sesuatu yg emang pantes di cuekin, termasuk urusan pribadi org lain yg gak ada sangkut pautnya sama gue
  4. Gue pengen lebih sayang dan menghormat sama orang tua
  5. Gue pengen lebih rajin ngaji
  6. Gue mau hal-hal yg gue lakuin jelas tujuan dan jeluntrungannya
  7. Lebih menghormati orang lain
  8. Assertiveness
  9. Jadi pribadi yang lebih tenang ngehadapin segala sesuatu yg terjadi termasuk yg sifatnya spontan
  10. Gue mau lebih memilah mana yg teman baik - dan mana yg bukan, biar gue bisa temenan sama si penjual minyak wangi yg sesungguhnya, bukan yg cuma kalau ada butuhnya bermanis-manis wajah #nyesek


Gue sangat sadar bahwa sepuluh resolusi yg gue udh buat diatas sama sekali gak mudah untuk diwujudkan, tapi bukan berarti tidak mungkin diwujudkan, gue akan berusaha mewujudkan dengan sepenuh tenaga dan niat yg bulat #bismillah gue akan lebih banyak mendengar, gue akan lebih jadi pribadi yg kalau nyelesaikan masalah bisa lebih kalem dan gak grusak grusuk, pribadi yg tidak lagi menggunakan kemarahan untuk menyelesaikan masalah, kalau lo masih suka marah kampungan untuk menyelesaikan masalah berarti lo masih bocah.

Gue mau lebih menghargai orang lain, berusaha lebih ngelihat kebaikan-kebaikannya daripada fisiknya semata, intinya gue mau jadi less judgemental di tahun 2017. Ini dilatarbelakangi gue udh cukup bosen dgn orang cakep yg ternyata gak baik (gak semuanya juga sih) tapi intinya gue udh bosen sama orang cakep tapi hatinya gak baik, aspek utama gue menjadikan orang tersebut layak untuk disukai sekarang adalah orang yang baik hatinya, termasuk aspek mencari “pacar” kali ya (?) gue sedang mencari orang yg, udah deh fisik nomer dua, yg penting hatinya tulus dan baik, yg bisa tenang ngimbangin gue yg cukup panikan orangnya. Sejujurnya gue lagi suka sama orang yg gue rasa masuk kriteria diatas, tapi tenyata udh punya pacar... yahh tapi gue suka, gimana dong ? 

Demikian resolusi yg udh gue bikin, kalian juga bikin ya, biar kita sama-sama jadi pribadi yg lebih baik dari sebelumnya...Aminn


Jumat, 23 Desember 2016

Lah Kok Zonk

Takut keburu basi kalau gak di share sekarang , gue akan bercerita tentang perjalanan minggu kemaren bareng temen SMA gue, jadi ceritanya salah satu temen kita waktu SMA yg namanya Ayu, ngundang ke acara resepsi pernikahannya di Tuban, Jawa Timur (yuu kamu cepet banget sih nikahnya, jadi tambah ngenes )

Kita rombongan ber-enam dari Semarang termasuk ulfa dan irlia dari Jakarta yg nyempetin dateng ke Semarang dulu untuk kita barengan ke Tuban naik mobil rillo. Kita sengaja berangkat tengah malam, selain jalannya lengang lagipula resepsinya pagi, jadi interval nunggu kita gak terlalu lama, begitu nyampe langsung kondangan dan yang terpenting adalah MAKAN !!! #wohoo

Diluar ekspektasi, kita nyampek Tuban sekitar jam 03 : 45 pagi, selesai sholat subuh di Musholla POM kita nyari destinasi wisata sekitar untuk memanfaatkan waktu sebelum berangkat ke kondangan yg dijadwalkan mulai jam 09:00, jadi keinget dulu Hakim (salah satu temen yg kuliah di Teknik Sipil UM) pernah magang PPL di Tuban dan sempet mupeng lihat salah satu foto dia di Instagram yg lagi nyelam di air terjun Nglirip gitu (bening banget air nya) jadi kelihatan fotogenik, sebelas-duabelas lah sama umbul ponggok yg ada di Klaten. Akhirnya keide buat kesana  dengan mengandalkan tuntunan dari google maps, kabar baiknya lokasi si air terjun ini gak terlalu jauh dari POM kita singgah. Akses ke tempat ini juga lumayan baik, walaupun masih desa banget udara selama perjalanan juga masih segar khas aroma daun bercampur wangi tanah usai hujan sampai-sampai kita buka pintu kaca mobil.

LAH KOK GAK NYAMPEK-NYAMPEK.....??? Padahal kata google cuma sekitar 17 menit dari lokasi kita singgah tadi, ternyata eh ternyata dasarnya gue suka disorientasi arah gitu kalau baca maps, bukannya mendekati lokasi, malah semakin menjauhi lokasi  -_- yeay kita nyasar #puterbalik. Air terjun ini terletak di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sedangkan kita tadi nyasar hampir ke perbatasan Bojonegoro, Jawa Timur #merasabersalah

Akhirnya kita sampai di lokasi dan suasananya masih sepi karena kita paling pagi datengnya dan gak dipungut tiket masuk karena penjaga tiketnya masih bobok cantik sepagi itu, karena jenis tanah di lokasi air terjun yg hampir mirip tanah gambut berlumpur itu cukup membuat alas kaki yg kita pakai kotor parah #gaktegalihatsepatuulfa. Okay back to the reality dan sesuai judulnya Lah Kok Zonk, emang kita beneran dapet zonk karena ekspektasi gue diawal foto dengan beningnya air terjun ini, tiba-tiba sirna karena airnya berubah jadi coklat like Indomilk kental manis tinggal tetes terakhir :’( dikarenakan aliran sungai yg membawa lumpur dari sungai-sungai dangkal yg ada disekitarnya

Realita Yang Menyedihkan


Plang Pintu Masuk Kawasan Air Terjun


Pemandangan Sekiratnya Juga Awarded Banget

Bisa bayangin Masih Alaminya Vegetasi Disekitarnya, Kalajengking Bisa Bebas Berkeliaran

Masyarakat Sekitar Air Terjun

Persiapan Kondangan

Barakallahulakuma Ayu & Mas Arno :)


Well, hikmah dari jalan-jalan accidental adalah pastikan tidak buat intenerary ke air terjun di musim hujan agar lebih berkesan. Actually terlepas dari moment yg gak pas buat dateng ke Air Terjun ini, gue seneng banget masih bisa jalan bareng mereka temen-temen SMA gue, walaupun udh jarang banget ketemu tapi komunikasi tetep jalan dan gak ada rasa canggung sama sekali. Ada hikmah lain juga yg gue dapetin dari sini, yg gue lihat tempat wisata ini tuh dikelola oleh masyarakat sekitar. Dua hari lalu gue sebangku dengan pak Wisnu pada saat perjalanan dari Surabaya, salah satu guru Matematika SMAN 2 Wonosari Gunungkidul, Yogyakarta yg baru gue kenal. Beliau cerita bagaimana masyarakat sekita Goa Pindul mengelola potensi yg ada di Desa nya, mereka membangun serta mengelola tempat tersebut sehingga layak dikunjungi yg profitnya akan dikelola oleh desa, beliau juga bercerita kalau para janda di desa nya pun dapat subsidi oleh desa. Gue yakin banget sih dengan hanya memanfaatkan dan mengelola dengan baik potensi di desa itu, maka secara tidak langsung akan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yg impact nya adalah ekonomi masyarakat desa semakin baik, termasuk masyarakat sekitar Air Terjun Nglirip ini.

Blog Baru : Ceritanya

Entah angin apa yg tiba-tiba ngebuat gue tergerak untuk membuat blog baru. Sebenarnya, dulu banget zaman SMP pernah punya blog yg frekuensi gue nulisnya juga lumayan sering, tapi karena suatu hal akhirnya gue memutuskan untuk meninggalkan blog tulisan ( labil ) gue, disamping itu blog dari zaman SMP itu gak reader interface untuk dibaca dan biarlah itu jadi kenangan masa remaja gue yg kalau lihat notifikasi Facebook ( pada zaman itu ) bisa ampe girang banget. Ada beberapa alasan sih kenapa buat blog nya baru sekarang dan mengapa blog dari zaman SMP gak diterusin aja ?

Oke pertama, kalian tahu sendiri kan masa SMP itu masa dimana lo lebih suka main daripada belajar, apalagi nulis blog :'( disamping itu lingkungan gue pada saat itu tidak mendukung iklim menulis, bayangin aja satu kelas bahkan mungkin satu angkatan cuma gue doang yg punya blog, yah akhirnya jadi keikut dan hari ini gue menyesal gitu kenapa tidak konsisten menulis di blog dan hanya menulis di Ms Word yg hanya bisa dibaca sendiri

Kedua, dulu sering gak PeDe sama tulisan sendiri gara-gara ada beberapa org yg ngomentarin kalau tulisan gue tidak menggunakan bahasa yg baku dan si org ini sok-sok an ngajarin gue dengan cara yg terlalu akademis, sekarang jadi mikir "lah iya yak, ngapain gue berhenti nulis gara-gara org lain" yg gue sendiri gak pernah lihat si org ini nulis dan gak tau kapabilitas dia untuk menulis, ternyata org ini cuma iseng, ngerasa ketampar plakk, kalau si org ini bisa sering bgt berkomentar tentang tulisan gue berarti bisa dipastikan dia sering baca tulisan gue dong (?) #sudahlah

Ketiga, menurut diagnosa, gue dominan Introvert, kalau kalian punya gejala yg hampir sama seperti lebih doyan diem tiga hari dikamar daripada harus keluar rumah untuk sesuatu hal yg gak ada jeluntrungannya, ngerasa sesak nafas kalau berada di kerumunan banyak orang, tidak terlalu suka curhat serta ngobrol terlalu panjang, tidak nyaman menjadi pusat perhatian dan sering dikira cuek serta anti sosial ? Berarti kita samaan. So apakah kalian tahu, bahwa sebenarnya dengan menulis itu ngebuat gue merasa "curhat" dengan orang lain serta ngebuat mentality lebih sehat karena Automatically lo punya media untuk menyalurkan beban yg gak bisa lo ungkapin ke orang lain yaitu dengan menulis.

Keempat, coy gue udah 20+ coy, kalau misal gue tinggal di Amerika nih dengan umur segitu udh legal untuk mengakses situs porno ( Astaghfirullah ). Ya intinya gak ada kata terlambat untuk memulai lagi sesuatu yg udh lama ditinggalkan, yg jelas-jelas gue tahu bahwa menulis itu banyak sekali manfaatnya dan gue pengen tulisan dari buah pemikiran gue bisa dibaca anak turun gue nantinya.

Kelima, I try to be realistic maksud gue itu kalau gue suka sama org, ada beberapa hal yg gue jadikan patokan selain cara dia ngomong serta isi otaknya, yaitu cara dan gaya bahasa dia menulis, ya gue ngerasa kalau tulisan itu cukup merepresentasikan isi otak si doi, dimana lagi bisa kepoin doi nulis kalau gak di Tumblr sama Blog ? dan gue mencoba untuk ngasih sense ke diri gue sendiri kalau-kalau ada org dengan tipe yg sama dengan gue, yg juga kepoin gue dan yg menjadikan salah satu patokan utamanya dengan melihat kepribadian dari gaya bahasa menulis

Keenam, gue suka banget baca, bisa dibilang lebih suka banget baca malah, tapi gue ada di satu titik yg ngebuat gue sadar kalau gue bisa nyaman banget baca karena ada usaha mati-matian seorang penulis, akhirnya gue mulai nulis lagi deh

Selamat datang di blog pribadi gue, harapannya semoga apa yg gue tulis bisa ngasih manfaat dan inspirasi, yg secara gak sadar ngasih gue impact-nya, bukan profit berupa materi tetapi pahala menginspirasi kebaikan di hadapan Allah nanti. And then terima kasih Alhamdulillahijaza Kummullahukhoiro buat orang-orang yg jadi inspirasi gue selama ini, yg selalu menalurkan energi positifnya.

Pemakluman Khas Indonesia

Ketika kamu membiarkan orang lain salah, padahal kamu sendiri tahu bahwa kesalahan yg diperbuatnya itu, berpotensi menimbulkan kesalahan yg lebih besar, tapi kamu gak berani ngelakuin apa-apa bahkan cenderung acuh (?)


Itu ibarat, kamu lihat anak kecil yg bandel banget, tapi menggunakan dalih "ah biarin aja namanya jg anak kecil" tanpa kamu kasih ke anak itu edukasi, mana yg baik dan mana yg enggak, yg ada hanya pemakluman atas kenakalannya. And finnaly kamu menjumpai anak ini udh gede dengan kenakalan diluar kewajaran yg jadi habit dan kamu ada pada kesimpulan "What's Wrong dengan pendidikan Indonesia ??"

Lucu gak sih ?

Nih aku mau bilang, org benar pun bisa salah dan gak ada org salah itu benar. Jangan gunakan dalih pemakluman untuk mentoleransi kesalahan yg justru akan merugikan orang lain, salah katakan salah !